Hmm....what the hell, sungguh dingin malam ini. Bulu-buluku yang tebal tak dapat menghangatkan ragaku. Apa boleh buat, aku tak punya kesaktian apapun, apalagi senjata yang hebat sekalipun. Bagaimanapun aku harus tetap pulang ke HUAKUO, para teman sudah menantiku. Air ini semakin deras jatuh ke bumi. Dalam gelapnya malam aku merangkak sendiri ke HUAKUO. Dari pagi tadi hingga sore aku pergi ke kayangan untuk mencari ilmu yang kuinginkan, ternyata hasilnya belum begitu memuaskan. Pada akhirnya aku harus melewati semua ini.
Baru sepertiga jalan badanku serasa membeku, bulu-bulu ini telah basah semua. Aku harus tetap semangat untuk sampai ke tujuanku. Membayangkan "mereka" aku jadi rindu. Dan apakah aku harus meminta "Dewa Hujan" untuk menghentikan hujan ini??
Rasanya sungguh tak mungkin, biarpun "Dewa" mau melakukannya untukku, aku akan berdosa.
Sampai pada langkahku yang ke 7019, aku dikejutkan oleh sosok yang tak jelas, aku juga tak begitu mengenalnya. Ia menawariku untuk menumpangi "awan ajaib"nya untuk sampai HUAKUO.
Wajahnya tak begitu jelas terlihat, seperti memakai topeng yang melekat diwajahnya. Ia menanyaiku mau pergi kemana, dan yang anehnya ketika aku menjawab pertanyaannya tadi, ia tahu dimana tempat itu berada (HUAKUO). Entah siapa orang ini sebenarnya. Tak lama aku berfikir, telah sampai diHUAKUO. Tak lupa aku mengucapkan terimakasih kepadanya. Pertanyaanku yang terakhir "Siapakah anda ini sebenarnya?"
Ia hanya menjawab "Tak usahlah, aku hanya tak mau dirimu sakit."
Seketika itu ia pergi dan menghilang bersama berhentinya air langit.
( aku dihadiahi olehnya sepasang alas kaki "Support Quick Fast" )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar