REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Banyumas memastikan tidak ada kandungan emas pada batuan di Sungai Logawa, Desa Kediri, Kecamatan Karanglewas.
"Berdasarkan penelitian yang kami lakukan kemarin (Kamis, 23/6) di lokasi, batuan tersebut tidak mengandung emas," kata Kepala Bidang Pertambangan Dinas ESDM Kabupaten Banyumas Junaedi, di Purwokerto, Jumat.
"Berdasarkan penelitian yang kami lakukan kemarin (Kamis, 23/6) di lokasi, batuan tersebut tidak mengandung emas," kata Kepala Bidang Pertambangan Dinas ESDM Kabupaten Banyumas Junaedi, di Purwokerto, Jumat.
Menurut dia, batu-batuan berukuran kecil di Sungai Logawa tersebut merupakan pyrite (FeS2) karena saat digoreskan bekas goresannya tidak berwarna emas melainkan hitam.
Ia mengatakan, batu-batuan di Sungai Logawa termasuk batuan sedimen, sedangkan pyrite merupakan besi yang mengandung belerang. "Untuk meyakinkan batuan tersebut emas atau bukan, dapat kita lihat menggunakan kaca pembesar. Ternyata setelah dilihat batu tersebut tidak menunjukkan adanya kilapan seperti emas," katanya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan warga Desa Kediri, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, dihebohkan temuan batuan di Sungai Logawa yang diduga mengandung emas pada Selasa (20/6).
Warga yang mendengar kabar tersebut segera mendatangi Sungai Logawa untuk mencari batuan yang diduga mengandung emas. Dari pantauan di lokasi, Jumat (24/6), puluhan orang warga tampak menggali pinggiran Sungai Logawa untuk mendapatkan batuan yang diduga mengandung emas meski Dinas ESDM Kabupaten Banyumas telah melakukan penelitian dan menyatakan bahwa batuan tersebut bukan emas.
Seorang warga Desa Kediri Slamet (50) mengaku ikut mencari emas sejak empat hari lalu. "Kalau memang ini emas, nantinya kita bakal dilarang mengambilnya oleh pemerintah. Jadi mumpung belum dilarang, kami mengambilnya dan siapa tahu ini emas sungguhan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar