TRIBUNNEWS.COM - Hepatitis B adalah salah satu virus yang paling tinggi penularannya di dunia. Diperkirakan sekitar 350-400 juta orang menderita Hepatitis B kronik, yang mengakibatkan tingginya peluang terkena sirosis (pengerasan organ hati), kegagalan hati, dan kanker hati.
Dikutip dari Roche Indonesia, hepatitis B diperkirakan satu juta orang meninggal setiap tahunnya karena Hepatitis B, menyebabkan penyakit ini menempati urutan ke-10 penyakit mematikan di dunia.
Hepatitis B bersifat sangat infeksius - 50 hingga 100 kali lebih infeksius dibandingkan HIV. Virus ini ditemukan di dalam cairan tubuh orang yang terinfeksi (di dalam darah, keringat, air mata, ASI dan air mani).
Virus ini dapat menular dari ibu kepada janin saat proses persalinan, melalui hubungan seksual tanpa pelindung, atau melalui kontak darah yang dapat terjadi saat penggunaan jarum, alat. cukur dan sikat gigi secara bersama. Sama halnya dengan virus Hepatitis C, virus Hepatitis B dapat bertahan hingga 1 minggu di luar tubuh.
Hepatitis B adalah salah satu infeksi virus yang paling sering terjadi di dunia, dan merupakan jenis virus hepatitis yang paling banyak tersebar.
Sebanyak dua miliar orang di dunia terinfeksi virus hepatitis B.Hampir 350 juta orang hidup dengan hepatitis B kronik atau infeksi jangka panjang, dan mereka berisiko tinggi untuk mengalami kerusakan hati.
Empat puluh persen orang yang mengidap hepatitis B kronik akan mengalami penyakit hati lanjut. Hepatitis B merupakan endemi di China danbagian negara Asia lainnya dimana 8-10% populasi dewasa mengidap hepatitis B kronik.
Sekitar 500,000 sampai 1.2 juta orang meninggal setiap tahunnya karena penyakit hati serius yang diakibatkan oleh infeksi hepatitis B kronik, yang membuatnya berada pada posisi kesepuluh penyebab kematian utama di dunia.
Gajala-gejala muncul pada sekitar 70 persen orang dewasa yang terinfeksi Hepatitis B. Gejala tersebut bisa saja baru muncul beberapa bulan setelah orang tersebut terinfeksi. Kelelahan salah satunya.