INILAH.COM,Jakarta - Memiliki tubuh ideal adalah impian
setiap orang. Tak jarang, sebagian orang rela melakukan segala cara
demi 'memangkas' kegemukan, termasuk hal yang paling ekstrem sekalipun.
Beberapa
ilmuwan dan ahli kesehatan pun berlomba-lomba menciptakan metode diet.
Namun tidak semuanya aman, bahkan ada yang justru bisa membahayakan
kesehatan.
Seperti dilansir dari BcLiving, berikut beberapa metode diet yang terkesan aneh dan membahayakan.
Paleolithic Diet
Metode
ini diciptakan berdasarkan cara makan manusia di era Paleolithic,
sekitar 2,5 juta tahun lalu sebelum diciptakannya ilmu pertanian. Kala
itu, manusia hanya makan daging hewan liar, ikan, kacang-kacangan, buah
dan sayuran.
Bahayanya: diet ini tidak memasukkan gandum utuh,
tumbuhan polong dan produk olahan susu yang mengandung nutrisi penting
untuk kesehatan tubuh.
Diet cuka apel
Cuka
apel dipercaya bisa meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi
selera makan. Diet ini menyarankan pelakunya untuk minum tiga sendok
teh cuka apel sebelum makan.
Bahayanya: Cuka apel mengandung asam yang sangat tinggi. Meminumnya secara terus menerus bisa melukai tenggorokan dan lambung.
Liquid diet
Diet
cairan bisa menurunkan berat badan sebanyak 54 pon dalam sembilan
minggu. Caranya, hanya dengan mengonsumsi cairan mulai dari kaldu, jus,
bubur encer hingga minuman protein, ditambah berjalan di treadmill tiga
jam sehari.
Bahayanya: Hanya mengonsumsi cairan akan membuat
tubuh mengambil lemak dan jaringan tubuh sebagai energi. Bahkan organ
tubuh bisa rusak karena digunakan untuk energi agar tubuh bisa
beraktivitas.
Diet cacing pita
Mungkin
terdengar ekstrem, diet cacing pita dilakukan dengan cara memakan
daging yang mengandung telur cacing pita (yang diklaim sudah
disterilkan).
Metode ini dipercaya bisa menurunkan berat badan
dengan cepat. Setelah mencapai berat badan yang diinginkan, harus
langsung meminum anti-biotik untuk membunuh cacing tersebut.
Bahayanya:Cacing pita menyebabkan rasa sakit pada perut, diare, konstipasi bahkan iritasi pada anus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar