REPUBLIKA.CO.ID, NEW York
- Memiliki teman yang memberi dukungan bukan hanya membuat pekerjaan
jadi lebih mudah, tapi juga membantu orang hidup lebih lama, demikian
hasil satu studi baru.
Beberapa peneliti mendapati hubungan
baik dengan rekan kerja memiliki dampak pada risiko kematian bagi
banyak orang dan paling berpengaruh antara usia 38 dan 43 tahun.
"Dukungan
sosial rekan sebaya, yang dapat menunjukkan seberapa baik seseorang
memiliki hubungan sosial di dalam konteks pekerjaannya, adalah penunjuk
penting mengenai risiko semua penyebab kematian," kata beberapa
peneliti di dalam studi yang disiarkan di jurnal Health Psychology,
yang diterbitkan oleh American Psychological Association.
Dr Arie
Shirom dan timnya mempelajari catatan medis lebih dari 800 pekerja yang
telah diikuti perkembangan mereka selama 20 tahun, dari 1988 sampai
2008, dan daftar pertanyaan yang mengukur tuntutan pekerjaan, kendali
kerja dan dukungan rekan sebaya serta penyelia.
Meskipun
menyatakan bahwa bos adalah topik pekerjaan favorit, studi tersebut
memperlihatkan bahwa memiliki penyelia yang memberi dukungan tak
memiliki dampak pada masalah kematian.
Para peneliti itu juga
mendapati perbedaan mencolok antargender dalam masalah dampak memiliki
kendali dan wewenang pengambilan keputusan di tempat kerja. Kondisi
tersebut meningkatkan risiko kematian pada perempuan di dalam studi
itu, tapi memiliki dampak perlindungan bagi pria.
Wewenang
pengambilan keputusan dilandasi atas pekerja yang mampu memanfaatkan
gagasan mereka, memiliki masukan tentang cara memanfaatkan keterampilan
mereka dan kebebasan untuk membuat keputusan guna menyelesaikan tugas.
Shirom
menjelaskan semua temuan itu dan mengatakan kebanyakan orang di dalam
studi tersebut memiliki pekerjaan kantoran. Dalam kondisi itu, pria
memiliki tingkat kendali tinggi dan perempuan tidak.
Sepertiga
orang di dalam studi tersebut adalah perempuan. Rata-rata hari kerja
adalah 8,8 jam. Sembilan-puluh persen orang yang ditanyai sudah
menikah, dan hampir separuhnya telah menjalani pendidikan sedikitnya
selama 12 tahun.
Para peneliti juga mengukur faktor risiko lain yang
dapat berdampak pada kematian seperti tingkat kolesterol, tekanan
darah, merokok, minum dan tingkat kecemasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar