Search

Rabu, 24 Agustus 2011

Bersiwak antara Sunnah dan Sains


Dok. Thinkstock
Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal/Republika
Baca artikel Ramadan di ponsel lewat m.koprol.com/ramadan
Rasulullah SAW selalu memakai siwak dan beliau telah berwasiat untuk memakai siwak dalam beberapa haditsnya, di antaranya:
Dari Abu Hurairah RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Kalaulah aku tidak memberatkan terhadap umatku—atau manusia seluruhnya—maka aku perintahkan mereka untuk memakai siwak setiap salat." (HR Bukhari-Muslim).
Dari Aisyah RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Siwak adalah pembersih mulut dan membuat ridha Tuhan." (HR Nasa`i dan Ibnu Khuzaimah).
Inilah yang diucapkan oleh Rasulullah SAW sejak 14 abad silam. Lalu apa yang ditemukan oleh penelitian-penelitian ilmiah yang berkaitan dengan siwak di abad 20 ini?
Penelitian menyebutkan bahwa siwak mengandung unsur-unsur pencegah penyakit kanker. Untuk siwak jenis India terbukti secara ilmiah mengandung minyak yang bekerja menjaga gusi dari radang, bahkan menjadi penawar gusi yang terserang radang.
Berdasarkan manfaat siwak ini banyak perusahaan-perusahaan yang mencampurkan olahan siwak dalam pasta gigi untuk pencegahan atau pengobatan radang gusi.
Siwak juga berfungsi untuk mencegah gigi dari pembusukan. Bahkan mayoritas penduduk asli daratan Barat Afrika dan sebagian kawasan Asia Tenggara memakai siwak sehingga mereka tidak pernah terserang penyakit pembusukan gigi atau radang gusi.
Lalu apa yang kita katakan setelah ini? Apakah Muhammad SAW seorang dokter spesialis ramuan tumbuhan atau spesialis mulut dan gigi atau ilmu farmasi? Seorang yang "ummi" tidak mampu membaca dan menulis telah berkata demikian sejak 14 abad yang silam.

Tidak ada komentar: