Search

Kamis, 29 Oktober 2009

Pesan

Dia memperhatikanku tuk kesekian kalinya. Raut mukanya tampak pucat, matanya sayu. Masih tampak bekas bulir-bulir air mata membasahi sudut matanya. Dia masih terpaku mengamati setiap bagian dariku. Dia bukan lagi gadis yang ceria ketika menyambut kedatanganku. Mata itu… Mata yang sama. Masih terlihat indah, tetapi ada yang berbeda. Sorot mata yang memperhatikanku dengan kesedihan. Sorot mata dengan kehampaan.
*****
Aku datang!!!
Kudengar derap langkah setengah berlari menghampiriku. Tampaklah seorang gadis menyambutku. Dengan senyum manisnya, dia memperhatikan setiap bagian dariku. Senyumnya terus mengembang. Jari – jarinya terus menari memberiku nyawa. Gadis itu mengisahkan dirinya, apa yang dilakukannya, apa yang dipikirkannya. Tak terlupa ungkapan isi hatinya yang melambung karena orang yang terkasih.

Aku telah sampai tujuanku..
Pemuda berkacamata minus itu menyambutku. Dengan senyum khasnya dia memperhatikanku. Lama dia terpaku……Dia memberi nyawa padaku. Tampak sekali bahwa dia sangat dalam mengasihi kekasihnya. Itulah yang aku kurasakan dari setiap kata yang dia ungkapkan padaku.

“Good night, honey!! Have a nice dream..”

Aku datang lagi..
Gadis yang sama menyambutku. Wajahnya bersemu karena rasa bahagia.

Aku datang dari tempat yang berbeda tetapi masih dengan gadis yang sama dan pemuda yang sama. Telah tertulis dalam diriku takdir untukku. Aku bahagia. Layaknya sepasang kekasih yang di mabuk cinta.
*****
Hari berlalu, minggu terlewati, bulan tlah berganti.
Aku selalu datang. Pagi hari, siang, sore, malam dan saat mereka hampir terlelap. Aku senang tidak ada kata bosan untukku. Mereka bahagia, akupun bahagia.

Sampai suatu ketika…
Malam begitu larut, aku masih datang. Gadis menyambutku dengan derai air mata. Dia memberiku nyawa, tapi aku tak suka!!!

Aku telah sampai.
Pemuda memperhatikanku dengan seksama. Lama dia membisu… Tak terasa airmatanya meleleh membuat kabur pandangan pada kacamatanya. Ia melepasnya. Diusapnya airmata, tapi tetap tak mau pergi. Airmata tetap mengalir dengan derasnya. Ia tak berkata – kata… Pemuda memberiku nyawa.

Aku telah datang.
Gadis masih menangis di samping ranjangnya. Diusapnya air mata dengan handuk berwarna merah. Diungkapkannya seluruh yang ada di hatinya. Dengan penuh keyakinan, gadis memberiku nyawa…

“Gak mungkin aku benci orang yang aku cinta. Gak bakal aku marah ma orang yang aku sayang. Gak kan pernah aku mencaci orang yang kukasihi..”

Malam berjalan begitu lama…
Pemuda masih terjaga. Membisu… Larut dalam perasaanya. Tak pernah dia sangka bahwa kekasihnya begitu tulus. Itulah yang aku tahu dari semua yang dia ungkapkan. Sesekali pemuda menatapku, matanya merah, masih terisak, airmata menetes entah untuk yang keberapa.

Masih malam yang sama…
Gadis memperhatikanku. Matanya terpejam. Entah apa yang dipikirkannya. Gadis tertunduk dan larut dalam haru. Antara perasaan bahagia dan sedihnya. Dia hanya memandangku. Tak hendak memberiku nyawa. Jari tertahan seolah merasakannya.
*****
Aku masih datang. Pagi hari, siang, sore dan malam.
Pemuda masih ragu. Kata demi kata dipilih dengan cermatnya.

Gadis menyambutku. Kedua alisnya beradu. Gadis bingung. Lama sekali dia memberiku nyawa, sampai aku datang tuk kedua kalinya. Aku tau, sesungguhnya gadis masih ragu.

Pemuda tersenyum tipis. Dia merasa malu padaku.
Gadis memang kuat tapi tidak benar – benar kuat. Aku senang tapi aku sedih..

“Kalaupun emang rasa sakit itu harus kuterima. Aku yakin dapat mengobatinya. Aku yakin kau mengetahuinya. 5hal penawar hati.”

Aku benci hal ini!!! Aku benci diriku!!! Aku benci pemuda!!! Aku benci gadis!!! Pembohong!!!!
Mengapa mereka harus berbohong??!! Bukanlah sepasang kekasih jika telah ada kebohongan…
*****
Aku enggan datang. Aku enggan sampai tujuan.
Gadis hanya terdiam. Meski aku enggan, gadis selalu menghembuskan nyawa padaku. Keyakinan gadis membuatku bangga. Aku bangga gadislah yang memberiku nyawa. Aku bangga datang dari seorang yang tegar karena cinta, meski dia tak benar – benar tegar.

Pemuda berkacamata menyambutku.
Inilah Aku!! Tidakkah kau malu atau terbuka hatimu?!
Pemuda mengabaikanku. Tidak tampak bahwa dia akan memberiku nyawa.
Wahai pemuda... Tidakkah kau tau dia menungguku?!? Aku benci pemuda!! Gadis, maafkan aku. Aku tak dapat sampai padamu.

Aku datang kepada pemuda. Aku datang mengabarkan luka. Tapi, karena cintalah aku dapat bernyawa dan sampai padanya.
Gadis memberi nyawa dengan berlinang airmata. Aku tidak sampai hati melihat keadaanya. Lama aku terabaikan. Aku menunggu sampai gadis memberi sentuhan akhir bagian dariku. Aku tak ingin sampai. Aku ingin tetap melihat gadis..

Aku datang lagi pada gadis. Lama….
Aku datang lagi. Lama….
Tuk kesekian kalinya aku datang pada gadis. Tetapi dia tak juga menyambutku..

“Jangan bicara seperti itu. Kamu gak punya salah apa – apa, malah aku yang punya banyak salah sama kamu. Kamu tidak pernah aku abaikan, aku hanya merasa aku tidak cocok buat kamu.”

“Kamu kira gampang apa aku ngomong gitu, berat! Asal kamu tau juga ya, aku juga sayang ma kamu. Tapi aku gak pantes buat kamu, gak pantes banget.”

“Perjalanan hidup masih panjang dan semua hal yang ada di telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Kalaupun jodoh pasti gak bakal kemana kok. Kalo tidak di alam fana ini biarlah di alam abadi kelak!!”

Gadis hanya terdiam menatapku. Andai aku tahu yang gadis rasakan. Gadis tak tertarik untuk mengutarakan perasaannya padaku. Gadis tak kuasa memberiku nyawa. Dari sorot matanya tampaklah bahwa yang lebih membutuhkan nyawa adalah dirinya saat ini.
*****
Gadis selalu berusaha memberiku nyawa. Di setiap waktunya. Tapi….
Aku tak pernah sampai pada tujuanku. Andai aku bukanlah aku. Andai aku dapat sampai karena diriku. Andai dapat kuterbang jauh mencapai tujuanku. Andai aku datang membawa segala duka kepada tujuanku. Tak sampai hati aku selalu melihat gadis hanya memberiku nyawa tapi tanpa guna.
Tuhan.. Inikah jalan takdirku. Aku tanpa daya dan tak pernah berguna. Aku terkubur bersama segala yang dia rasa.
Tuhan… Sampaikanlah aku pada tujuanku. Aku hanya secuil jeritan hatinya. Aku hanya setitik dari rasa yang terungkap.
Tuhan… Jadikan aku adalah ayat – ayat doa baginya. Jadikan aku nyata untuknya. Jadikan aku penyejuk hatinya.
Aku tak kan pernah sampai tujuanku. Karena aku tanpa daya..
*****
Aku pesan terkubur.
“Tau g sech yank! Knapa aq lbh enjoy Longdstance?! Coz aq g mau ntar aq bosen ma kmu gra2 qta sering ktemu. Aq takut kbwa naFsu yank! Aq ngeri ma pcaran yg gtu2an.. Biar aja rasa sayang tu tmbuh krna ktulusan dan keikhlasan. Emang sich godaanna gde banget coz qta g sma2.. Tapi tu malah bwt aq kuat. Tau g sech yank?! Aq g pnah py pkiran buLLshit ma Lngdstance coz aq yakin kalo Dia mjadikan smua tu bkanlah hal yg sia2.. yg Maha atas sgaLanya adalah Dia, so sombong banget qTa smpe bilang buLLshit?! Rasa niy fitrahna manusia. Rasa niy Anugerah terindah dari Nya. Qta bisa mNyayang coz qta py hati. Qta bisa punya rasa yang sama semua karena kHendak Nya. Qta bsa brsama adLah rHasia dari Nya. Apa qta bsa saling mNyayang?? Apa qta bsa saling percaya?? Apa qta yakin akan kasih Nya?? Smua itu bkn hal yang BULLSHIT. Logika berkata, perasaan yang menjaga. If u love someone more than everything, distance only matters on your mind not to your heart…”
*****
Aku pesan tersimpan.
“Orang lain mungkin mengenalmu karena kamu pandai, mereka menghargaimu karena kamu sopan. Teman – teman menyukaimu karena kamu setia kawan. Cewek – cewek mengidolakanmu karena kamu baik. Tapi aku sayang kamu karena kamu ada. Apapun kamu, pandai atau idiot, sopan atau bLingsatan, baik atau busuk, setia kawan atau penghianat, aku tetep sayang kamu. Bagiku kamu adalah pangeran hatiku.”
*****
Aku pesan terpendam.
“Kamu tahu kenapa aku g pnah bilang CINTA??!! Aku takut itu hanya nafsu. Dan aku g mau ngotorin rasaku ini ke kamu dengan nafsu!! Aku ingin semua yang aku rasain ke kamu itu tulus dan ikhlas karena cintaku padaNya. Hanya Dia yang tahu ini hanya sekedar sayang ataukah cinta. Aku hanya dapat memohon ridhoNya. Aku g berani berharap kamu juga merasakan hal yang sama denganku. Aku juga g berani berangan – angan kamu akan menerimaku. Biarlah Dia yang mempertemukan kita kembali… Ikhlas… I’ll try to learn it!”
*****
Gadis selalu memperhatikanku. Di setiap waktunya. Dia mengamatiku dengan penuh keyakinan. Dia selalu tersenyum memandangku, yang tanpa ia sadari airmata mengalir dari sudut matanya. Pandangannya menerawang jauh. Dari raut wajahnya terbaca bahwa ia melamunkan malam itu..

Are you angry to me, honey?! Honey, you may angry to me, you may doubt to me, you may cursed me. But honey, you have to know 1 thing. Until whenever, until the last day of the world! I miss you and I love you honey. I scared if one day I’ll hurt your heart, honey! I don’t want to hurt the heart of someone whom I love! I scared dreaming too high, honey!
From : ya2nk
08:50pm 6-Jan-08
*****
Aku datang bukan karena kehendakku. Aku sampai bukan karena inginku. Aku hanya dapat datang dan pergi. Tanpa pernah tahu apa yang aku ingin dan aku mau. Entah aku senang atau enggan. Aku tetap datang dan selalu pergi. Itulah diriku. Karena aku hanyalah sebuah Pesan. Aku lebih dikenal dengan SMS. Tapi aku lebih suka menjadi Pesan..

Pesan tuk orang yang sangat berkesan :
“Whatever you said to me about you, I’ll always try to keep you in my heart. You are the one in my heart and I hope in my live too.”
Aku mempunyai rasa. Aku kira biasa saja, tetapi ternyata terlalu dalam. Aku tak menyesal. Aku takkan menghamba. Aku terima. Aku pasrahkan padaNya. Dialah yang lebih tahu isi dalam hatiku dan benakku. Apa yang terbaik bagiku dan hidupku. Aku bersyukur. Dia masih menjagaku dan hatiku. Dialah guru terbaik dalam hidupku. Aku meminta yang ku ingin, Dia memberiku yang kubutuhkan. Dialah Cinta. Dialah Kekasih. Allah azza wa jalla…
This story is never end. “Pesan” always comes. Wherever you are. Whatever you do. Whoever you are.

Tidak ada komentar: