Search

Jumat, 16 Oktober 2009

Materi : Cinta dan Waktu

Sebuah kisah disuatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak : ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya.
Mereka hidup berdampingan dengan baik.

Namun, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan kebingungan karena ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri ditepi pantai dan mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.

Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.
"Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta.
"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan.
"Perahuku tela penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahuku ini tenggelam. Lagi pula tak ada tempat lagi bagimu diperahuku ini".

Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali,
namun dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.
"Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta.
Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriaka Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik. Tak lama lewatlah Kecantikan.
"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta.
"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu menotori perahuku yang indah ini", sahut kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan.
"Oh, Kesedihan. Bawalah aku bersamamu", kata Cinta.
Maaf Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja.." kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air semakin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara.
"Cinta! Mari ceopat naik ke perahuku!".
Cinta menoleh ke arah sura itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkanya.

Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada seseorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu?.
"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu" kata orang itu.
"Tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku takmengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.
"Sebab" kata orang itu.
"Hanya Waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu.."

Pesan :
So, jalani dulu apa yang kamu bisa saat ini. Selama waktu berjalan dan melewati apa yang telah terjadi, kamu akan tahu serta merasakan hal-hal yang dapat memberimu keputusan yang bijak. Jangan pernah menyerah, apalagi putus asa. Kerja kerasmu akan membawa hasil seperti apa yang telah kamu perbuat. Tapi kapan, hanya waktu yang bisa menjawab. Kedatangannya pun begitu misteri.

Tidak ada komentar: